Rabu, 07 Januari 2009

Buletin edisi khusus DM I KAMMI, benteng somba opu,28-30 november 2008
Kerjasama TIM MEDIA ALBANNA KAMMI Kom.UNM PARTAMB WITH HUMAS KAMMI Kom.UNM GUNSAR

SALAM REDAKSI


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang atas kehendak-Nyalah kita dikaruniai akal dan pikiran serta kemampuan untuk mengoptimalkan diri kita, mengasah pikiran untuk terus berkreasi, produktif dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan demi kemaslahatan umat. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sang Murabbi utama kita, sang Revolusioner sejati umat manusia.

Sehubungan dengan pelaksanaan Daurah Marhalah 1 yang diadakan oleh Komisariat Gunungsari dan Parangtambung UNM, Team Media KAMMI yang merupakan gabungan dari kedua komisariat (HUMAS Kom.gunsar & BIRO TIM Al Banna Kom.Partamb), berkesempatan untuk menerbitkan buletin yang merupakan edisi khusus berkenaan dengan pelaksanaan DM I ini.

Selamat dan sukses kami ucapkan juga kepada panitia pelaksana Daurah Marhalah 1 KAMMI Komisariat UNM Gunungsari dan Parangtambung, semoga mampu menciptakkan kader-kader yang dapat membawa arus perubahan kedepannya bagi kejayaan Islam.
Kami yang tergabung dalam Team Media Al-Banna menyadari bahwa dalam penerbitan buletin ini tidak terlepas dari kekhilafan kami sebagai manusia. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca kami harapkan demi perbaikan kedepannya.

Wasalam





TULISAN UTAMA
PERAN PEMUDA DALAM GERAKAN DAKWAH
Oleh: Ust. Hilmi Aminudin

Saya selalu merasa sangat bergembira kalau bertemu dan harus berbicara di hadapan para pemuda, karena setiap gerakan yang berhasil pasti memiliki kemauan yang kuat, harapan yang jauh ke depan, dan orientasi yang jelas serta terarah di basis pemudanya.
Walaupun kadang-kadang gerakan pemuda kepentok masalah klasik kekurangan dana, misalnya. Hal itu biasa dan terjadi di mana-mana. Meskipun tidak mempunyai materi berlimpah, semua pergerakan disusun, dirancang, dan dilaksanakan oleh pemuda. Pemuda aktivis boleh miskin materi, tetapi jiwanya kaya, sehingga pantang menyerah dan mengeluh. Mereka tidak mengorbankan iffah, kehormatan diri, hanya untuk meminta-minta, karena pemuda perintis dan pelopor pergerakan yang berhasil adalah mereka yang bermental baja.
Kekuatan moral dan spiritual menjadi modal utama dan pertama dalam setiap pergerakan yang akan menghasilkan azam dan iradah qawiyah. Bahkan, orang akan menjadi muda selamanya dan bergairah terus, jika bergerak atas landasan moral dan spiritual yang benar. Alhamdulillah, kita telah diberikan karunia itu oleh Yang Maha Kuasa.
Modal kedua ialah kemampuan intelektual. Allah sangat merangsang manusia melalui ayat-ayat Al Qur’an yang menyatakan: ‘afala ta’qilun, ‘afala yatafakkarun, dan lain-lain. Menurut penelitian, otak manusia yang terpakai hanya 5% dari volume otak yang sebenarnya. Apalagi otak orang Indonesia yang mungkin tidak mencapai batas maksimal itu. Bayangkan, jika kemampuan otak itu ditambah dengan kekuatan pendidikan (tarbiyah) yang kita jalankan, bagaimana hasilnya. Menurut catatan, Anggota gerakan 70% adalah para sarjana yang diberi petunjuk dan kemudahan oleh Allah untuk bergabung dalam jamaah dakwah, itu melebihi kualitas kelompok masyarakat pada umumnya.
Modal ketiga adalah ideologi atau idealisme yang dengannya kita mempunyai visi dan misi perjuangan yang jelas. Ini juga merupakan karunia Allah kepada kita. Kita selalu menjadi barisan pelopor dan perintis dalam kejelasan ideologi.
Modal keempat adalah manhaj (metodologi). Allah tidak hanya memberikan perintah saja, melainkan juga konsepsi dan landasan operasional. Qudwah kepada Rasul merupakan kebutuhan, bukan hanya sekadar kewajiban. Karena tanpa Rasul, maka ajaran Islam tak bisa jalan. Rasulullah-lah yang mencontohkan kepada kita, bagaimana dakwah yang jelas, terarah dan sistemik.
Modal kelima adalah kefitrahan. Dinul Islam itulah modal besar. Allah menegaskan bahwa semua makhluk itu adalah junud (tentara) Allah. Artinya, Jika perjuangan Islam kompak dengan perjuangan alam (universe), maka perjuangan itu akan berhasil.
Modal keenam adalah modal institusional. Kerja kita adalah kerja jama’ah yang banyak orang tidak melakukannya. Kita memperoleh banyak dukungan dari proses jama’i ini, seperti thawashau bil haq dan thawashau bis shobri, sehingga menimbulkan daya tahan(QS. Ali imran:157). karena saling mengingatkan itu diperlukan dalam gerakan agar tidak tergelincir. Ba’duhum awliya’u ba’din.
Modal ketujuh bersifat material. Sebenarnya Allah telah banyak memberikan modal material kepada kita berupa alam semesta beserta isinya, tetapi mungkin kita belum bisa mendayagunakannya. Bahkan, dalam Al Qur’an surat al Hajj:31, Allah berfirman: “Telah Aku datangkan segala apa yang kamu butuhkan, wa in ta’uddu ni’matallah laa tuhsuha”. Karena kezaliman dan ketidakproporsionalan sikap kita, sehingga tidak memiliki daya inovatif dan kreatif untuk memanfaatkannya.
Kesadaran memiliki modal dasar itu penting demi iradah qawiyah dan azam yang tinggi. Kalau melihat perjalanan dakwah ke belakang pada tahun 1980-an, ketika Orde Baru berkuasa, bagaimana dakwah ini dikekang, diatur dan dikendalikan oleh pemerintah. Bahkan, dai yang menafsirkan surat Al Ikhlas sebagai ajaran tauhid saja sudah diberangus, sampai dikejar-kejar, sehingga akhirnya tema ceramah diubah menjadi syarat sahnya berwudlu. Justru di masa-masa sulitlah dakwah berkembang dan berekspansi, karena punya modal banyak.
Strategi awal dakwah kita adalah harakah at taghyir yang membutuhkan anashir at taghyir. Karena kita membutuhkan banyak unsur perubahan, maka kita perlu mendapatkan akses dakwah pada pusat-pusat perubahan, yaitu markaz at taghyir. Dalam tahap awal, pusat perubahan yang kita akses adalah wilayah ilmiyah, yaitu kampus-kampus dan sekolah-sekolah. Setelah itu kita mengakses wilayah sya’biyah (masyarakat umum) melalui masjid-masjid dan pengajian umum.
Amal mihani terdiri dari dakwah di kalangan perusahaan (tenaga kerja) dan pengembangan profesi. Harus disadari bahwa perusahaan-perusahaan umum itu sulit dijadikan lembaga perjuangan, sehingga hanya dipenuhi dengan karir, ma’isyah (pekerjaan), rekrutmen dan pengembangan kafa’ah saja. Yang masih lemah dari para aktivis adalah memasuki lembaga-lembaga profesi. Fenomena kelemahan lembaga profesi ini bukan hanya di Indonesia, tetapi terjadi di mana-mana.
Dakwah Islam memandang situasi itu sebagai sesuatu yang besar, bahkan keharusan perjuangan. Di Mesir, tahun 1960-1970 an, aktivitas kemahasiswaan berjaya dan mulai memasuki dakwah profesi. Lembaga-lembaga profesi yang tadinya lemah, maka 10 tahun kemudian menjadi kuat dan hampir 90% organisasi profesi dikuasai aktivis dakwah. Ikhwan dan akhwat yang masuk ke lembaga profesi harus kompetitif, jujur dan amanah. Aktivis Kristen Koptik di Mesir pun memilih dan mengakui kepemimpinan aktivis dakwah yang dinilai paling amanah dan memiliki etos perjuangan. Akhirnya lembaga profesi itu bertindak seperti partai politik dan pressure groups terhadap pemerintah. Maka, seakan-akan mereka memiliki banyak partai politik dan kelompok penekan yang mengontrol pemerintah dengan kebijakan dasar yang sama.
Pada tahun 1995, pemerintah Mesir menyadari hal itu, sehingga lembaga-lembaga profesi mau dibredel, tetapi sulit karena terkait dengan institusi negara, infrastruktur dan suprastruktur politik. Kalau dibubarkan sulit, karena bertentangan dengan UU dan bisa membentuk lembaga yang baru lagi. Kalau kantornya ditutup, pemerintah dituntut lewat pengadilan. Aktivis bisa membuka kantor yang baru, atau menguasai dan mewarnai lembaga profesi sejenis. Kalau aktivisnya ditangkapi dan dipenjarakan, industri dan pelayanan jasa (terutama rumah sakit, konsultan proyek, dan pengacara) akan mengeluh, karena tidak bisa berjalan, sebab tidak ada tenaga ahlinya. Maka, proses pembangunan pun bisa terhambat. Konsep-konsep Islam harus dirumuskan dan dilaksanakan sebagai solusi bagi persoalan bangsa ini. Semuanya itu mengharuskan kita, mau tidak mau, untuk terjun dalam lembaga profesi.

SOSOK
Al-akh Marwan, ketika ustadz itu berharokah

Ramah, itulah penilaian pertama ketika kita berkenalan dengan satu sosok kelahiran Bone, 31 Desember 1984. Marwan, itulah nama lengkap yang cukup simpel diberikan oleh orang tuanya. Eksponen 2003 program D2 Dikjas FIK UNM yang telah menyelesaikan studinya dengan gelar A.Ma tahun 2005. Sekarang beliau semenjak tahun 2006 kembali melanjutkan studinya pada program SI Penjaskesrek pada fakultas yang sama. Insya Allah dalam beberapa pekan ke depan, gelar Sarjana Pendidikan Jasmani dan Rekreasi akan beliau genggam dengan penyelesaian tugas akhir proposalnya sementara ini.
Rangkaian sekolah agama mulai Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah ikut mewarnai perjalanan hidup sang aktivis KAMMI ini. Persepsi ustadz banget akan antum berikan ketika mendengar ucapan beliau. Tahun 2006 awal perkenalannya dengan KAMMI dan tepat pada tahun kedua setelah itu, tepatnya tanggal 6 April 2008, beliau menduduki amanah tertinggi di tingkatan komisariat, tepatnya Ketua Umum KAMMI Komisariat UNM Gunsar.
Pengewajantahan dari motto KAMMI, Aksi Kuat, Ibadah Taat, dan Prestasi Hebat tercermin dalam perilaku beliau. Dengan segudang pengalaman berorganisasi, seperti Pramuka UNM, LKIMB UNM, organda Hipmibar turut membantu kematangan berorganisasi ikhwah yang satu ini.
Berbicara tentang salah satu hal prinsipil dalam hidup beliau yaitu cita-cita. Tersimpan obsesi besar untuk mengewajantahkan konsep Muslim Negarawan, dengan cita-cita suci ingin menjadi guru sekaligus pengusaha dan pioneer ini. Adalah bukti komitmen beliau dalam mewujudkan penafsiran jati diri kader yang sesungguhnya.
Ketika ditanya alasan masuk KAMMI, beliau langsung bernostalgia tentang awal-awal beliau berinteraksi dengan ikhwah KAMMI, ada 3 alasan beliau mewujudkan pilihan totalitas beorganisasinya pada KAMMI yaitu (1) ingin belajar siyasih (politik), (2) tingkat ukhwah kader KAMMI yang demikian tinggi, (3) ketertarikan beliau terhadap filosofi genggaman bola dunia pada lambang KAMMI.
Tentang aksi turun ke jalan memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia dan dunia pada umumnya, jangan ditanyakan lagi kepada ikhwah ini. Aksi memperingati HARKITNAS, kenaikan BBM, advokasi isu Palestina, dan masih banyak lagi telah beliau lalui. Tapi perlu antum ketahui bahwa aktivitas jalanan itu belum seberapa bila dibandingkan dengan aktivitas beliau yang lain baik itu di bidang akademik maupun sosial. esan terakhir untuk peserta DM I Gabungan kali ini adalah tolong pelajari KAMMI yang sebaik-baiknya dan ajang DM I ini tidaklah cukup untuk menggali apa itu KAMMI sebenarnya. Sehingga, beliau berkata selami, dalami, KAMMI dengan ikut rangkaian agendanya di setiap pekannya. Siaap pak ketua................
Ada hal yang kurang jelas, bisa antum hubungi beliau di no. 081355568616.





Al Akh Taufiq, Sang Revolusioner Dari Bumi Massenrempulu

Ikhwan asal bumi Massenrempulu 'Enrekang' ini, walaupun lahirnya di Ujung Pandang, tepatnya 07 April 1987 silam, dipanggil dengan sebutan Taufiq dari nama lengkap Muhammad Taufiq T. Kebanggaan tersendiri bagi beliau katanya karena beberapa deretan tokoh besar nasional maupun internasional memiliki nama ini. Namun walaupun tanpa itu, beliau tetap bangga dengan sendirinya terhadap nama yang diberikan oleh mami dan papi tercintanya.
Berkenalan dengan mantan Ketua OSIS SMA Negeri 1 Maiwa periode 2003-2004 ini bercerita banyak tentang aktifitas dakwahnya di kampus sejak masuk tahun 2006 di Jurusan Kimia UNM. Jurusan yang sebenarnya tidak menjadi obsesi awalnya. Kedokteran adalah program studi yang menjadi idaman beliau hingga mengantarkan beliau ke Universitas Muslim Indonesia tahun 2005 di fakultas kedokteran, namun karena jalan takdir yang tidak menghendaki Ketua Umum KAMMI Komisariat Parang Tambung UNM ini untuk mengecap atmosfer perkuliahan kedokteran di sana.
Tahun 2006 beliau masuk di almamater kampus orange, tepat tahun itu pula beliau bergabung dalam barisan ikhwa KAMMI. Walaupun pada tahun yang sama, beliau aktif juga di organdanya Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (HPMM) cabang Maiwa, awal masuk di kepengurusan KAMMI Komisariat UNM, beliau diamanahi sebagai staff Dept. Kaderisasi, hingga pada tahun 2008 jama'ah mengamanahkannya sebagai qiyadah di Kom. UNM Partamb.
Membaca dan merenung adalah hobi beliau tetapi beliau pesankan jangan pernah menyamakan antara definisi merenung dan melamun karena keduanya memiliki makna filosofi yang berbeda. Satu sifat beliau jika diperhadapkan kepada satu masalah yang berhubungan dengan pelencengan hukum alam dan agama adalah tegas. Ketegasan beliau bisa antum temukan di orasi-orasi beliau saat aksi turun ke jalan menyuarakan teriakan kebenaran, saat memimpin rapat badan pengurus harian. Maka jangan heran di balik wajahnya yang teduh bisa langsung berubah 180 derajat ketika melihat penyelewengan hukum yang terjadi.
Namun di balik itu semua, antum akan menemukan sikap lemah lembutnya sesuai dengan tabiat dasarnya. Beliau mengundang antum untuk bisa sharing, berdialektika tentang masalah apa saja, yang penting, dalam batasan syar'i. Konsepsi tentang Muslim Negarawan bisa antum tanyakan langsung kepadanya.
Mantan wasekum bidang II HPMM Cab.Maiwa ini punya pesan buat kawan-kawan, saudara/i yang mengikuti DM I di benteng Sombaopu, “Maknailah kesempatan hidup yang diberikan oleh Allah untuk tidak sekedar menjadi manusia yang hidup untuk dirinya sendiri tapi hidup untuk semuanya dan semoga lewat DM I ini, antum sekalian berhasil memaknai hidup itu”.
Beliau antum bisa jumpai di webblognya www.lautancahaya.blogspot.com untuk berimajinasi ria dengan tulisan-tulisan inspiratifnya, atau langsung ke no.085255408882.





AZ ZAHRA
Dasar Akhwat
Disadur dari tulisan pada
Ngobrolin cewek
, emang kagak ade matinye…ya gak frens? (iih, sapa yang ngobrolin cewek….akhwat lagi ). Dari jaman dahulu kala sampe jaman Yusuf Kalla (ops!) kaum hawa, atau wanita atau perempuan atau cewek atau akhwat (apapun namamu!) emang menarik untuk diungkap. Kenapa menarik? Karena dia emang unik! Buktinya, perlu sebuah lembaga yang ngurusin masalah cewek. Makanya ada Dharma wanita, GOW (Gabungan Organisasi Wanita), ada keputrian en kemuslimahan di rohis, dll, dsb, dst. Sampe masalah syari’at pun, cewek butuh bab tersendiri untuk ngebahas persoalan-persoalannya. Ada buku Fiqh Wanita, Tanya-Jawab Muslimah, kajian for akhwat, umm…apa lagi ya? Ah.. Intinya, cewek itu unik. Sampe di sini ada yang nggak sepakat?! Pokoknya, harus sepakat! Titik.
Baiklah, kesempatan ini Al-bana akan mengungkap beberapa tipe akhawat yang sempat singgah dalam kehidupan ikhwafillah yang singkat namun syarat dengan makna ini (cailah!). Setelah melakukan penelitian kecil-kecilan terhadap beberapa akhwat yang ane kenal serta berdasarkan data pengamatan, analisis, dan hasil observasi di lapangan, setelah menimbang, mencermati, dan memutuskan, akhirnya ditemukanlah beberapa “spesies” akhwat. Tipe-tipe tersebut yakni:
1. Akhwat Lemper
Bicara tentang lemper nie, jadi kebayang ama makanan yang dibalut dengan daun pisang warna ijo, terbuat dari beras ketan yang isinya daging sapi, daging ayam, atau abon yang sebelumnya dikukus terlebih dahulu. Hmmm…nikmaaat..!! (Hus! Ngomong apaan sih! Gak nyambung lu da!) Heuheueuh…Sowri frens. Lemper di sini sama sekali gak ada hubungannya sama nama salah satu jajanan pasar favorite ane ntu. Ehem! Lemper di sini maksudnya…Yup! Tuh dah pada tau…”LEMbut tapi PERkasa!”..
Akhwat tipe ini memeliki karakter lemah lembut layaknya seorang wanita pada umumnya, namun ia juga memiliki keperkasaan, ketangguhan, kemilitanan, aktif dalam organisasi (mis. KAMMI aja yah) yang gak kalah dari si ikhwan. Dia bisa bersikap lembut, ramah, dan halus pada siapapun, tapi di sisi lain ia juga bisa berlaku tegas, cakap dan berwibawa. Perkasa bukan berarti ia mampu mengangkat galon air atau kardus air mineral saat jadi panitia acara misalnya aja dalam kegitan DM1 ini..he..he..(kecuali kalo dia ada keturunan ama Mpok Supergirl ato Mbak Xena). Namun keperkasaan itu tampak dalam ketegarannya menghadapi musibah, ketangguhannya menghadapi masalah, kekuatannya dalam mengemban amanah, atau kemilitanannya dalam segala kondisi di medan dakwah dan bersegera menyambut seruan Allah. Kalo mo jadi akhwat LemPer gabung aja di KAMMI. Ok Gak ada kata “nggak siap” untuk amanah, atau “ntar dulu deh” untuk panggilan jihad dan dakwah.

2. Akhwat Sosis
Nah, sosis yang ini beda fren, dia itu kependekan dari SOk SIbuk Sekaleee! (heuheheh…ada-ada ja lu !). Akhwat model begini udah bisa ditebak memiliki jam terbang yang sangat tinggi. Kayaknya, gak ada waktu deh buat bersantai ria atau berleha-leha. Time is waktu, prinsipnya! (ya iyyalaah…!) Makanya do’I hobi banget mondar-mandir hilir-mudik bolak-balik riwa-riwi ke sana ke mari bak setrikaan. nggak tau ngapain aja, namanya juga, Sok Sibuk Sekaleee!!. Gesit, lincah, aktif, energik, begitulah sepak terjangnya.
Namun pemirsa, tipe ini juga punya kekurangan jika do’i gak bisa memanaj waktunya dengan baik. Hal ini akan berimbas pada pekerjaan-pekerjaan lainnya, Tapi, gak semuanya gitu koq. Ada juga yang rapi dalam segala hal. Sekali lagi, ini hanya menurut hasil pantauan sementara..
3. Akhwat Narasi
Alamaak..apa pula tu Narasi??!! (Jangan bilang kalo itu adalah salah satu jenis karangan dalam tulisan ya da?! Mentang-mentang anak bahasa!) Eit, eit…tenang frens, bukan itu koq maksud ane. Narasi itu singkatan dari…NARsis Amat Siiiee…!! (kyaaa!!! Ngasal banget seh ni orang!) Biarin!
Adapun asal-usul pengambilan tipe Narasi ini disebabkan karena keprihatinan ane melihat kondisi akhawat sekarang yang sudah banyak terjangkiti penyakit berbahaya ini (taela!)Ya! Penyakit ini telah mewabah di kalangan sejumlah akhwat en jilbabers. Sasarannya adalah akhwat yang memiliki banyak kelebihan namun tidak dibarengi dengan sikap ketawadhu’an.
Gejalanya, yang awalnya pendiem jadi over acting, yang tadinya minder enggak PD mendadak membangga-banggakan diri sendiri, yang mulanya pemalu jadi malu-maluin, yang asalnya tertutup jadi buka-bukaan (eh, nggak ding Maksudnya senang menampakkan/memamerkan dirinya di depan umum). Parahnya lagi, jika penyakit ini dibiarkan atau malah dirawat hingga mencapai stadium tingkat tinggi, maka bisa berubah menjadi riya’ bin ‘ujub. Penyakit ini juga bisa menular dan menyerang siapa saja! So, waspadalah! Waspadalah! Pesan buat akhwat narasi: segera insyaf dan bertaubatlah ukhti…semoga Allah mengampuni_amien!






POLITIK
Menuju 2009: Partai Islam dan Negara

Lebih kurang setahun lagi bangsa Indonesia akan kembali menggelar pemilihan umum untuk memilih anggota badan legislatif dan eksekutif, anggota DPR dan Presiden serta wakilnya. Saat ini sudah banyak partai politik yang kembali mendekati rakyat dan menawarkan janji-janji muluknya yang kita tahu biasanya akan segera pupus setelah mereka berkuasa.
Bukan rahasia umum lagi jika rakyat banyak hanyalah sebagai komoditas politik, yang didekati, digadang-gadang, dibujuk-bujuk, diberi berbagai bingkisan dan uang, hanya sekali dalam lima tahun, setelah itu terlupakan.
Sekali dalam lima tahun rakyat dijanjikan akan berubah nasibnya menjadi lebih baik, namun pada kenyatannya, yang berubah nasibnya menjadi lebih baik hanyalah mereka yang berhasil 'menipu' rakyat. Nasib rakyat sama saja dari hari ke hari, tetap hidup dalam kubangan lumpur penderitaan, penindasan, dan kesewenang-wenangan. Sebaliknya, banyak pengurus partai yang tadinya pengangguran, kini berubah hidupnya seratus delapan puluh derajat menjadi makmur dan sejahtera. Kerja hanya lima tahun, tidak berprestasi, dan setelah itu menikmati uang pesangon seumur hidup. Ini semua berasal dari uang rakyat yang diperoleh rakyat dengan susah payah, bercucuran keringat, bahkan hingga mengeluarkan darah dan airmata.
Bagaimana kiprah partai Islam dan kenyataan di depan mata yang demikian menyedihkan ini? Apakah partai Islam berhasil survive dan tetap komit dengan nilai-nilai Islam yang berpihak kepada al-haq dan sangat memusuhi kebathilan? Mampukah partai Islam menghancurkan kezaliman dan memberikan cahaya pengharapan kepada rakyat? Dengan kata lain, mampukah partai Islam sungguh-sungguh memperjuangkan nasib umat dan menjadikan umat sebagai asset, bukan sebagai kuda tunggangan yang dimanfaatkan tiap lima tahun sekali demi syahwat kekuasaan segelintir orang di dalamnya dengan berkedok sebagai dakwah?
Dalam laporan khusus, eramuslim.com tertarik untuk mengulas semua ini tanpa berpretensi apa pun. Kami akan mengulas sejumlah partai Islam di beberapa negara seperti Turki, Aljazair, Mesir, Lebanon, Malaysia, dan lainnya. Kami hanya bermaksud agar kita semua mengetahui sepak terjang partai-partai Islam di berbagai negara tersebut, bagaimana mereka mengelola dan merekrut kader-kadernya, bagaimana mereka memperjuangkan dakwah Islam di negerinya, dan sebagainya. Mudah-mudahan, sajian berseri dari Kami ini bisa untuk dijadikan cermin atau pembanding.
Partai Islam di Turki
Untuk yang pertama Kami akan mengajak Anda semua menengok Turki, sebuah negeri Islam yang berada di dua benua, Eropa dan Asia. Turki memiliki sejarah Islam yang gilang gemilang, bahkan Kekhalifahan Islam pernah bersinar terang di negeri ini. Dan secara amat mengagetkan, ketika kekhalifahan Turki berakhir akibat konspirasi Yahudi Internasional dan seorang Yahudi dari Dumamah bernama Mustafa Kemal naik menjadi penguasa negeri tersebut, Islam secara cepat dihabiskan. Jilbab dilarang, bahkan adzan pun harus menggunakan bahasa Turki.
Ada kalimat bijak yang mengatakan, “Sebuah mutiara akan tetap bersinar dengan indah berkilauan, walau dibenamkan ke dalam Lumpur yang paling pekat sekali pun, ” maka demikianlah Islam di Turki. Walau penguasa Yahudi tersebut berupaya mati-matian menghancurkan Islam, namun Allah SWT tetap memelihara Islam di Turki sehingga Islam tidak pernah benar-benar habis di negeri itu.
Bahkan secara perlahan namun pasti, Partai Islam menggeliat dan dalam pemilihan umum tahun 2007 berhasil mendudukan seorang kadernya sebagai orang nomor satu di Turki. Sesuatu yang tidak pernah dibayangkan oleh Mustafa Kemal!
Bahkan baru-baru ini, lewat sebuah referendum, jilbab diperbolehkan kembali berkibar. Partai Islam di Turki merupakan sebuah fenomena yang sangat menarik untuk dikaji














TAUJIHAT

7 GOLONGAN YANG AKAN MENDAPAT LINDUNGAN ARASY
Oleh: Miss Jannatulfirdaus


Abu Hurairah ra telah meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW telah bersabda:
” Terdapat 7 golongan yang akan mendapat lindungan arasyNya pada hari yang tiada lindungan melainkan lindungan daripadaNya. Pemimpin yand adil; pemuda yang masanya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah SWT; seseorang yang hatinya terpaut pada masjid; 2 lelaki yang berkasih sayang dan bertemu dan berpisah kerana Allah SWT; lelaki yang digoda oleh perempuan cantik dan berpengaruh untuk melakukan maksiat tetapi dia menolak dengan mengatakan Aku Takutkan Allah; seseorang yang bersedekah dan menyembunyikannya sehinggakan tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kirinya; dan seseorang yang mengingati Allah ketika bersendirian sehinggakan mengalir air matanya kerana Allah SWT.” Riwayat Muslim
1. Pemimpin (imam) yang adil.
Setiap yang dipertanggungjawabkan akan dipersoalkan kembali kelak. Maka bergembiralah kepada mana-mana peminpin yang dapaat berlaku adil. Pemimpin di sini termasuklah seorang suami yang memimpin isteri dan anak-anak. Seorang isteri yang memimpin anak-anaknya dan sebagainya.
2. Pemuda yang membesar dalam ibadah kepada Allah.
Naungan Ilahi ini juga dijanjikan kepada lelaki dan perempuan yang sentiasa hidup dalam ibadah kepada Allah. Sentiasa menyedari bahawa Allah melihat segala perbuatannya. Di mana segalanya di bawah kawalan dan naungan Ilahi.
3. Lelaki yang hatinya sentiasa rindukan (teringat-ingatkan) rumah Allah.
Begitu jua bagi lelaki yang hatinya sentiasa rindukan rumah Allah. Tertunggu-tunggu setiap masa untuk beribadah di dalamnya. Baik untuk sembahyang wajib
lima waktu setiap hari dan untuk ibadah lain.
4. Dua orang lelaki yang cinta mencintai kerana Allah bertemu dan berpisah kerana ALLAH.
Dalam satu hadis Rasulullah bersabda: “Allah telah mengutuskan malaikat kepada seorang lelaki semasa dalam perjalanan untuk menziarahi saudaranya kerana Allah”. Lalu malaikat bertanya: “Nak kemana?” Dijawab: “Aku mahu menziarah saudara ku… … ..” Tanya malaikat lagi: Untuk apa?” lelaki itu menjawab: Tiada apa-apa tujuan.” Ditanya lagi: “Apa hubungan dengan kamu?” Lalu dijawab oleh lelaki itu:” Tiada apa-apa hubungan.” Ditanya lagi: ” Apa budinya kepada kamu?” Dijawab:”Tiada apa-apa pun.” Ditanya lagi:” Apa tujuannya?” Lelaki itu menjawab:” Aku mencintainya kerana Allah.” Berkata malaikat: sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada mu untuk memberitahu bahawa kerana kecintaanmu kepadanya maka ALLAH telah mengizinkan kamu memasuki syurgaNYA.” (Riwayat Muslim)
Perasaan sayang dan kasih terhadap orang lain bukan kerana ada tujuan lain. Bukan untuk memikat anak gadisnya atau hartanya, sebaliknya hanya mengharap keredhaan Ilahi. Hanya kerana Allah hubungan ini dieratkan.
5. Lelaki apabila mengingati ALLAH bersendirian menitis airmatanya.
Hadirnya perasaan takut kepada ALLAH walaupun bersendirian sehingga menitis airmatanya. Ianya bukan saja-saja tetapi hadir dari hati yang menginsafi kebesaran ALLAH.
6. Seorang lelaki yang dirangsang oleh seorang perempuan berdarjat lagi cantik untuk berzina, lalu ia berkata: “Tidak! Aku takutkan ALLAH” (inni akhofullah)
Sesiapa yang takut untuk berbuat kesalahan, takut kepada ALLAH dan azab api neraka akan sentiasa mendapat perlindungan dari-NYA.
7. Lelaki yang bersedekah dan tidak pula dimegah-megahkannya.

Pemberian yang mengharapkan balasan dari Ilahi tidak akan diperbesar-besarkan. sebaliknya akan dilakukan secara tersembunyi. Sehingga digambarkan seolah-olah tangan yang kiri tidak mengetahuinya apa yang disedekahkan oleh tangan kanan. Lupakan kebaikan dan pemberian kita, sebaliknya banyak mengingatkan kesilapan dan kesalah diri kita terhadap ALLAH dan orang lain.
Rebutlah peluang ini, jadilah orang yang beruntung di akhirat. Tiada yang mustahil untuk kita lakukan. Jadilah hambaNYa yang ikhlas dan redha atas segala yang berlaku. Semoga kita semua tergolong dalam golongan orang yang mendapat perlindunganNYA selalu.

INFO KEGIATAN

Simak dan ikuti kegiatan-kegiatan KAMMI Komisariat UNM Gunung Sari dan KAMMI Komisariat UNM Parangtambung berikut ini:
Madrasah Siasih, merupakan proker anak KP (Kebijakan Publik) KAMMI Komisariat UNM Parangtambung yang membahas mengenai masalah-masalah terkini atau yang up date. Kegiatan ini diadakan setiap 2 kali sebulan, setiap pekan ke-2 dan ke-4 pada hari Selasa.
Seminar Pendidikan, isinya mengenai pendidikan dan output pendidikan. Proker KP yang satu ini diadakan sekali dalam masa kepengurusan KAMMI Komisariat UNM Parangtambung.
Dialog, membahas masalah-masalah ter up-date atau yang kekinian, juga proker KP KAMMI Komisariat UNM Parangtambung, yang diadakan setiap sebulan sekali.
Daurah Siasih, masih merupakan proker KP KAMMI Komisariat UNM Parangtambung yang diadakan sekali dalam masa kepengurusan, dan training politik, yang ini mengupas masalah manajemen politik kemahasiswaan.Untuk informasi yang lebih jelas maka, anda bisa menghubungi koordinator KP (Kebijakan Public) di 081355618027
KAMMI juga memiliki departemen yang mengurus masalah fundresing atau pengumpulan dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan KAMMI. Dimana Danus (Departemen dana dan Usaha ) memiliki kegiatan –kegiatan penggalangan dana seperti :Bursa jilbab dan buku, bursa mini, penjualan berbagai souvenir lucu dan menarik, juga merencanakan pengadaan mesin pin.dan lain-lain. Ingin berhubungan dengan danus hub. 01-nya danus di 081524493068.
Berikut Kaderisasi, Daurah Marhalah I yang merupakan ajang perekrutan kader KAMMI merupakan kegiatan yang tidak boleh terlewatkan. Setelah mengikuti kegiatan ini, maka anda disebut kader AB I. Dan diharapkan untuk mengikuti setiap kegiatan KAMMI yang lainnya agar lebih mengenal KAMMI.
Training Motivasi,agar spirit anak KAMMI tetap terjaga maka, jangan lupa untuk ikut kegiatan ini. Training motivasi akan segera di laksanakan setelah DM I ini. Insya Allah. Info lebih lanjut hub. Koord. Kaderisasi di 085255218472.
Training KeAkhwatan, jadi bagi yang Akhwat, itu juga punya training khusus. Bagimana caranya menjadi Akhwat yang cantik tapi Syar’i. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November 2008 kemarin.
Diskusi Kader, diadakan sebulan sekali kegiatan ini disesuaikan dengan kondisi dan situasi atau insidental. Hub. Koord. Kaderisasi.
Madrasah KAMMI, kegiatan ini membahas mengenai ke KAMMI an agar lebih mengenal KAMMI lebih dalam lagi. Jadi, jangan lewatkan kegiatan ini.
Gema Muharram, merupakan proker Humas , kegiatan ini dalam rangka menyambut tahun baru hijriah, dirangkaikan dengan kegiatan bedah film. Diadakan menjelang tahun baru hijriyah. Hub. 0411-864587.Madrasah KAMMI I setiap hari Senin ba’da asar, tempat di gazebo UNM gunsar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar